top of page

Pemprov Kaltim Buatkan Panduan Visi-Misi Cagub Untuk RPJMD 2018-202



Pemprov Kaltim melalui BAPPEDA Provinsi Kaltim selain menggelar kaltim summit III beberapa waktu lalu juga menerbitkan buku panduan atau pedoman bagi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kaltim pada Pilgub Kaltim tahun 2018 guna menyusun visi dan misi agar selaras dengan rancangan teknokratik RPJMD provinsi kaltim tahun 2018-2023.


Publik bisa mengakses panduan untuk visi dan misi cagub-cawagub provinsi kaltim dan buku rangkuman kaltim summit III yang diterbitkan oleh Bappeda Provinsi Kaltim pada tautan berikut


Info dan berita terkait Kaltim Summit III lainnya :




Kaltim Summit III Evaluasi RPJMD, Lima Misi “On the Track”


SAMARINDA – Perhelatan Kaltim Summit III yang digelar Pemerintah Provinsi Kaltim akan menjadi ajang evaluasi sekaligus pemantapan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim tahun 2013-2018. Berdasarkan hasil evaluasi tahun keempat RPJMD secara umum dapat digambarkan bahwa pencapaian target-target pembangunan di Kaltim cukup baik. Sasaran pembangunan yang ditetapkan dalam lima misi RPJMD hampir seluruhnya berada pada posisi “on the track”. Capaian kinerjanya lebih dari 76 persen atas target yang ditetapkan. “Capaian ini masih akan terus dipertahankan dan ditingkatkan pada masa-masa mendatang,” kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak.


Dia mengakui perekonomian Benua Etam yang masih didominasi dengan pemanfaatan produk primer sumber daya alam yang tidak terbarukan cenderung rapuh. Karenanya, untuk menghindari kerapuhan tersebut maka Kaltim harus cerdas mengelola produksi sumber daya alam. Pada saat yang bersamaan pemprov harus menginvestasikan hasil yang diperoleh dari SDA tersebut pada lapangan usaha atau bidang-bidang perekonomian yang berkelanjutan. Diantaranya, upaya hilirisasi produk primer perlu dilakukan dalam usaha untuk meningkatkan nilai tambah komoditas.


Awang menjelaskan meskipun upaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan telah dilakukan secara sistematis dan terencana namun masih ada permasalahan yang dihadapi. Secara umum, beberapa permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah masih rendahnya daya saing SDM dan transformasi ekonomi yang belum sepenuhnya berjalan optimal. Permasalahan lainnya adalah aksesibilitas dan konektivitas wilayah melalui pembangunan di bidang infrastruktur yang belum maksimal. “Penyelesaian permasalahan utama Kaltim harus dilakukan secara serius dengan melibatkan seluruh komponen pembangunan,” tegasnya.

Untuk itu lanjut gubernur, dipandang perlu untuk melaksanakan Kaltim Summit III Tahun 2018 setelah Kaltim Summit I pada 2010 dan Kaltim Summit II di 2013. Kaltim Summit diharapkan akan merumuskan prioritas pembangunan, strategi, arah kebijakan dan program prioritas dalam penyelesaian masalah utama pembangunan daerah. Rekomendasi dan rumusan hasil dari Kaltim Summit III tahun 2018 ini sangat diharapkan dapat menyumbang kontribusi signifikan dalam pencapaian Visi Kaltim 2030. (yans/sul/humasprov)



http://diskominfo.samarindakota.go.id/berita/detail/179/zairin-zain-ingin-meningkatkan-lagi-industri-kreatif-di-samarinda.html


Zairin Zain : Ingin Meningkatkan Lagi Industri Kreatif di Samarinda


KOMINFO.SAMARINDA – Pemprov Kaltim kembali menggelar acara besar di tahun 2018 yaitu Kaltim Summit III yang diselenggarakan (15/2) di Gedung Plenary Convention Hall Jl. KH. Wahid Hasyim Sempaja Samarinda.


Kaltim Summit merupakan wadah pemangku kepentingan untuk menyampaikan aspirasi pembangunan Kaltim tahun 2018-2023 dan pertemuan seluruh stakeholder pembangunan di Kaltim mulai Gubernur, Pangdam, Kapolda, DPRD, Tokoh Agama, Kepala Daerah Kabupaten / Kota seluruh Kaltim, Pengusaha, pasangan Cagub dan Cawagub Kaltim 201-2023 serta undangan terkait lainnya dengan mendatangkan narasumber tingkat Nasional antara lain CEO IMIP Alexander Barus, Mudrajat Kuncoro, Rhenald Kasali, Andrinof Achir Chaniago, Danang Parikesit, Effendi Ghazali.


Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berkesempatan membuka acara Kaltim Summit III yang kali ini bertemakan “Percepatan Transformasi Ekonomi Dalam Upaya Mewujudkan Visi kaltim 2030”. “Perekonomian Kaltim selama ini memang banyak ditopang oleh sumber daya alam dan suatu saat akan bisa habis. Oleh sebab itu mulai saat ini diperlukan pengembangan ekonomi unggulan kerakyatan berbasis sumber daya manusia,” jelas Awang Faroek Ishak.


Ditambahkan pula oleh Pjs Walikota Samarinda Zairin Zain yang merangkap sebagai Ketua Penyelenggara dan Kepala Bappeda Provinsi Kaltim dalam sambutannya bahwa transformasi ekonomi kita tidak bisa berharap lagi dengan sumber daya alam seperti migas atau tambang. “Kita mencoba mengangkat hal baru yang dilakukan untuk mengantisipasi kedepannya, bahwa pertumbuhan ekonomi kedepannya harus bertumbuh dengan positif kita tidak mau seperti pertumbuhan dua tahun yang lalu negatif.


Suatu cerminan bahwa Kaltim dulunya tertumpu pada sumber daya alam dalam PAD nya sehingga ketergantungan itu harus segera dirubah karena kita ketahui semua, disaat migas lagi menurun juga tambang banyak yang kolaps mengalami pertumbuhan ekonomi yang minus tidak bisa diapa-apakan lagi. Nah oleh sebab itu kita harus mengantisipasi, makanya Kaltim Summit ini perlu dilakukan dengan mengifentarisasi lagi pelaksanaan transformasi ekonomi kita, apakah sudah jalan di hilirisasi atau belum ini akan terus kami evaluasi dan ditindak lanjuti. Hilirisasi tidak hanya dari tambang batu bara yang ada, sawit juga bisa dihilirisasi juga industri kecil pada masyarakat kita bisa dihilirisasi. Misal produk unggulan buah naga bila dijual bijian berapa harganya, sedangkan dikemas sedemikian rupa bisa menjadi kripik, sirup atau lainnya nilai jualnya bisa berlipat ganda itu yang kita harapkan belum lagi amplang.dari kualitas rasa juga kemasan harus kita dorong terus lebih baik seperti yang sudah kita siapkan,” terang Zairin Zain.


Untuk Kota Samarinda sendiri Zairin Zain mempunyai gambaran akan lebih meningkatkan lagi industri kreatif yang ada di Samarinda seperti Sarung Samarinda, amplang dan sebagainya. “Kalau untuk Kota Samarinda kita sudah punya gambaran dengan menata tempat yang khusus untuk pusat oleh – oleh, kendala yang terjadi seperti di jalan Teluk Lerong ini adalah akses parkirnya yang susah sehingga pembeli enggan dan omset tidak bisa maksimal, tetapi kalau ada tempat khusus saya yakin orang berkunjung semakin tertarik omset akan bertumbuh dengan baik. Kita akan tata lagi semua itu, untuk ikon Kota Samarinda Pasar Tradisional Citra Niaga akan lebih kita hidupkan lagi, sehingga tempat yang pernah menjadi pusat keramaian tersebut akan kembali dikunjungi masyarakat, " pungkasnya.



Batasnegeri.com: Agenda besar Kaltim Summit III digelar pekan depan. Sebagai evaluasi dua edisi terdahulu, dan menampung suara masyarakat sebagai bagian rencana pembangunan ke depan, Pemprov Kaltim bersama Kaltim Post menggelar Rembuk Etam di Lamin Etam, Selasa (6/2).

Rembuk Etam kemarin boleh dibilang pemanasan jelang Kaltim Summit III. Berbagai unsur ambil bagian, mulai dari akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan tentu saja instansi di lingkup Pemprov Kaltim.

Wakil Rektor IV Universitas Mulawarman (Unmul) Dr Bokhari menyebut, pembangunan di Kaltim masih kurang dalam hal infrastruktur. Terkhusus lagi di pedalaman. “Pertumbuhan ekonomi perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai, seperti akses jalan penghubung antardaerah, juga jembatan,” ujarnya.

Dia menambahkan, upaya pemerintah membangun Kawasan Ekonomi Khusus Maloy di Kutai Timur, perlu diapresiasi. Dia melihat Kaltim memang membutuhkan pelabuhan seperti Maloy. “Baru-baru saja saya melihat manfaat dari hal ini,” terang dia.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menanggapi itu dengan menyebut bahwa pembangunan di Kaltim terus ditingkatkan. Di era Presiden Joko Widodo, Maloy disebut-sebut menjadi kawasan strategis nasional. “Sekarang, hampir setiap pekan investor datang kepada kami,” ucapnya.

Faroek pun meminta agar Unmul menyediakan sumber daya manusia dengan kualitas mumpuni. Masalahnya, Kaltim masih kekurangan SDM lokal. Dia juga menyebut, salah satu program untuk menyambut Kaltim sebagai kawasan pariwisata adalah pembangunan jalan tol. “Ini akan mengangkat nilai pariwisata di Kaltim. Saya juga sudah membangun bandara di Berau, Paser, dan Kutai Timur. Supaya akses ke daerah di Kaltim mudah,” beber dia.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Syafruddin Pernyata melanjutkan, Kaltim sebenarnya mendapat dukungan dari pemerintah pusat yang telah mencanangkan tiga kawasan strategis pariwisata nasional. Ketiga kawasan tersebut berada di Berau, Kota Bangun, dan Mahakam Ulu. “Itu rancangan dari pusat. Sekarang DPRD Kaltim masih menggodok rancangan pariwisata untuk 15 tahun ke depan. Bertumpu pada alam dan budaya,” jelasnya.

“Apalagi bila pemekaran Kabupaten Berau Pantai terlaksana. Kami berharap ada lagi pembangunan bandara di sana. Karena sangat strategis menjadi kawasan pariwisata baru. Yang jelas kami optimistis,” ungkap dia.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim Taufik Fauzi menambahkan, pembangunan infrastruktur jalan sudah digencarkan. Terutama jalan menuju daerah-daerah perbatasan. “Sejak periode pertama Pak Gubernur menjabat,” tegasnya.

Peran Faroek dinilainya sangat besar dengan menjalin kerja sama dengan TNI. Sebab, jika dilakukan dengan pihak ketiga, tingkat kesulitannya cukup tinggi. “Alhamdulillah dengan kerja sama ini jalan ke perbatasan sudah tembus. Mobil sudah bisa melintas di sana. Memang program utama membuka badan jalan,” tutur dia.

Kegiatan tersebut berasal dari dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sehingga jalan perbatasan yang mengarah ke Kalimantan Barat telah terbuka. “Tapi dengan anggaran terbatas, tidak bisa dilakukan pembangunannya permanen,” paparnya.

Selain itu, ada program air bersih dengan sistem multiyears contract senilai Rp 89 miliar melalui APBN. “Di sana juga sudah dibangun jalan lingkungan, bahkan tahun ini ada jembatan gantung yang bisa dilewati kendaraan roda tiga,” beber dia.

“Kementerian PUPR juga telah mendukung pembangunan sembilan jembatan untuk akses perbatasan. Tahun depan dapat terselesaikan dengan sistem multiyears contract. Komitmen pusat untuk perbatasan di Kaltim cukup besar,” kata Taufik.

Adapun jalan lintas selatan trans Kalimantan dengan panjang 40 km dengan nilai kontrak Rp 423 miliar, kemungkinan terselesaikan pada 2019. Tidak hanya itu, Jembatan Pulau Balang dengan panjang 880 meter yang memakan anggaran Rp 1,3 triliun, diperkirakan rampung tahun depan. “Semuanya dukungan pemerintah pusat,” ungkap dia.

“Untuk jalan tol Balikpapan-Samarinda dengan panjang 99,029 km akan segera dinikmati. Kemungkinan Desember ini bisa dioperasikan,” sambungnya.

Taufik memastikan, Maret mendatang pembangunan jembatan kembar akan kembali dikerjakan. Targetnya rampung Desember 2019. Pekerjaan dimulai dengan mengerjakan bagian di sisi Jalan Slamet Riyadi, bentang tengah, dan sisi Samarinda Seberang.

“Insyaallah tuntas sesuai target. Tahun depan kami ada pekerjaan bendungan air bersih yang akan dibangun di Kabupaten Paser dan Kabupaten PPU. Sejauh itu program berjalan dengan baik,” tutup dia. diE





11 Februari 2018/0 Comments/in /by Leliyana Andriyani

SAMARINDA — REMBUK ETAM “SOSIALISASI KALTIM SUMMIT III” kerjasama Bappeda Kaltim, Universitas Mulawarman, AFI Institut dan Kaltim Pos dilaksanakan pada Selasa (6/2) lalu bertempat di Lamin Etam Samarinda.

Adanya Kaltim Summit III ini dilatarbelakangi karena diperlukannya ruang bagi para stakeholder untuk bersama-sama membahas mengenai Prioritas Pembangunan, Strategi, Arah Kebijaksanaan dan Program Prioritas dalam rangka menyelesaikan masalah utama pembangunan di Kaltim menjuju Visi Kaltim 2030.

Dalam sambutannya Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyampaikan bahwa kronologis Kaltim Summit III ini untuk menyepakati kerangka pembangunan daerah 2018-2023 Menuju Visi Kaltim 2030.

Adapun 8 fokus pembahasan yang antara lain adalah mengenai infrastruktur dan konektivitas serta pengembangan sumber daya manusia.

“Kemajuan infrastruktur di Kaltim semua masih dalam proses, dalam tahun ini dapat dipastikan ada beberapa yang akan selesai seperti Jalan Ton Samarinda-Balikpapan sekitar bulan November 2018, Bandara Samarinda Baru pada bulan Juni dan Jembatan Kembar yang diperkirakan beberapa bulan lagi”,tukas Awang.

Selain itu mengenai pemngembangan sumber daya manusia pun Awang menegaskan bahwa adanya peningkatan indeks terhadap pembanguna manusia di kaltim dilihat dari sisi kualitas pendidikannya.

Diharapkan dengana danya Kaltim Summit III dapat menjadi wadah dalam merealisasikan struktur ekonomi yang adil dan berkelanjutan di 2030. (DISKOMINFO/LELY)

Comments


bottom of page